RSS Feed
Posted by: aneka tips meningkatkan keimanan / Category:


Baca selengkapnya »
Posted by: aneka tips meningkatkan keimanan / Category:

Mengenal Diri sebagai Jalan Meningkatkan Iman dan Taqwa

Salah satu cara untuk dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt, adalah senantiasa mengenal diri kita masing-masing, yakni mengenal siapa Pencipta dan Pemilik kita? Kemana diri kita kan kembali? Dan dari apa dan dari mana diri kita ini diciptakan? Ayat al-Qur’an menyatakan, “Dan pada dirimu sendiri apakah kamu tidak memperhatikan?” (Q.S. Adz Dzariyaat : 21).

Untuk itu, mari kita bahas hal-hal tersebut di atas!

1. Siapa Pencipta dan Pemilik kita? Untuk menjawab hal ini, mari kita lihat ayat al-Qur’an Surah al-Baqarah : 155 – 156, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar; (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami akan kembali).”

Ayat al-Qur’an Surah al-Baqarah : 155 – 156, tersebut di atas sangat jelas mengatakan bahwa kita ini beserta atribut yang melekat adalah milik Allah swt. Sehingga kita dianjurkan untuk bersabar apabila ada suatu cobaan yang tidak kita inginkan sama sekali menimpa diri kita, baik itu cobaan besar maupun cobaan kecil, seperti gempa bumi, banjir, ketakutan, kelaparan, kekurangan harta bahkan kematian sekalipun. Semua itu harus dihadapi dengan tabah sambil merenungkan dan bertindak untuk mengambil sikap bagaimana cara kita mengatasi cobaan tersebut, dengan tetap dilandasi oleh suatu pandangan Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun.

2. Dari apa dan dari mana diri kita diciptakan? Untuk menjawab hal ini, Allah swt, telah menjelaskan, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal dari) tanah; Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh; Kemudian air mani (nuthfah) itu Kami jadikan segumpal darah (‘alaqah), lalu ‘alaqah itu Kami jadikan segumpal daging (mudhghah), dan mudhghah itu Kami jadikan tulang belulang (‘idham), lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci-lah Allah Pencipta yang paling baik.” (Q.S. al-Mu’minuun : 12 – 14).

Dari ayat tersebut di atas, dapatlah kita pahami bahwa kejadian manusia melalui dua proses, yaitu proses fisik (materi) dan proses nonfisik (immateri).

Dari proses secara fisik (materi) yang dimulai dari saripati tanah dan diakhiri dengan dibungkusnya tulang belulang (‘idham) dengan daging (lahm). Maka diri kita ini dapatlah dipastikan akan berakhir kembali ke alam materi, yakni berada di kuburan yang terpendam di dalam tanah. Di atas kuburan tumbuh rerumputan, lalu rerumputan itu dimakan oleh hewan herbivora, lalu hewan herbivora itu dimakan oleh manusia, kemudian manusia akan mati yang akan dikubur kembali dan menjadi pupuk bagi tanaman, lalu tanaman itu dimakan manusia lagi dan begitulah seterusnya.

Oleh karena itu, Islam sangat menentang pandangan yang menyatakan bahwa meteri adalah ukuran segala-galanya bagi kemuliaan seseorang.

Lalu, apa sebenarnya ukuran kemuliaan seseorang? Di dalam ayat di atas dilanjutkan dengan kalimat: Tsumma ansya’ naahu khalqan aakhara, kemudian Kami ciptakan makhluk (dalam bentuk) lain pada manusia itu. Inilah proses kejadian manusia yang bersifat nonfisik atau immateri. Menurut mufassir, kalimat ansya’naahu menunjukkan terciptanya sesuatu yang baru pada diri manusia yang tidak dicakup dan tidak diiringi oleh materi sebelumnya. Ibnu Katsir berpendapat bahwa yang dimaksud tsumma ansya’naahu khalqan aakhar adalah kemudian Allah meniupkan ruh ke dalam diri manusia (wanafakha fiihi min ruuhihi).

Lalu, apa hakikat ruh itu? Nah, hal ini merupakan misteri yang hanya Allah saja yang Maha Tahu. “Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (Q.S. al-Israa’ : 85).

Jadi, ruh itu bersifat ghaib dan immateri, dan akan kembali ke alam immateri yaitu alam barzah. Manusia memang terdiri atas jasad dan ruh, tetapi yang hakikat diantara kedua substansi itu adalah ruh. Jasad hanyalah alat ruh di alam nyata. Suatu ketika, jasad akan terpisah dengan ruh yang disebut dengan maut atau mati. Yang mati adalah jasad sedangkan ruh akan melanjutkan eksistensinya di alam barzah.

Jadi, dimana letak ukuran kemuliaan manusia itu? Ukuran kemuliaan seseorang terletak pada sejauh mana dia mampu memelihara dan mengembangkan sifat-sifat ketuhanan yang telah diberikan Allah swt, secara terpadu dalam perjalanan hidup dan kehidupannya sehari-hari.

Kalau begitu, apa fungsi materi itu? Materi adalah alat penunjang bagi pengembangan dan perwujudan sifat-sifat ketuhanan. Karena berfungsi sebagai penunjang, manusia dilarang berlebih-lebihan dalam mencintai materi karena akan merusak pengembangan sifat-sifat ketuhanan yang melekat pada diri manusia.

Oleh karena itu, ada baiknya kita mengoreksi diri kita masing-masing, apakah kita masih senang merias jasmani daripada merias rohani kita. Yang jelas Islam mengajarkan keserasian, keseimbangan, dan keselarasan dalam hidup dan kehidupan, keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani, antara kepentingan individu dan sosial, dan sebagainya. Dengan adanya koreksi diri semacam itu, insya Allah hidup kita akan selamat dan bahagia dunia dan akhirat. Aamiin.

masih banyak lg cara yang kita dapat lakukan agar dapat meningkatkan iman dan takwa


> Kegiatan Ibadah guna Meningkatkan Iman Taqwa & Ibadah :

  • Berbagai Kegiatan Ibadah dan Dzikiran secara Berjama'ah diadakan di NurSyifa' dengan berbagai tujuan, intinya adalah untuk meningkatkan iman, taqwa dan ibadah kepada Allah SWT, agar naik ketingkat yang lebih tinggi, dan kehidupan yang lebih baik.

  • Salah satunya adalah Sholat Tobat bersama (Setiap Sabtu Jam 11.00), bimbingan intensif tata cara melakukan Sholat Taubah diberikan dengan tujuan melebur dosa2 yang pernah diperbuat. Tanpa kita sadari, telah banyak dosa2 dan kesalahan yang kita perbuat, sehingga terhalanglah segala do'a yang kita panjatkan kepada Allah SWT, maka masuklah berbagai penyakit, kesulitan dan penderitaan. Dengan dileburnya berbagai dosa2, maka lenyaplah yang menghalangi do'a, dan lenyaplah juga kendala yg menghalangi datangnya proses kesembuhan dan rejeki.

  • Setiap hari Jum'at malam Sabtu, diadakan Dzikir Asmaul Idzhom, dzikir Asmaul Husna secara berjama'ah, tujuannya untuk mengisi diri kita dengan sifat2 Allah yang Agung Indah dan Luhur, mengisi diri kita dengan enerji yang positip, yang bermanfaat dari cahaya Nur Asmaul Husna tersebut, agar berubahlah sifat dan perilaku kita menjadi luhur dan baik.

  • Do'a dan Dzikir secara berjama'ah di NurSyifa' sekualitas, setingkat dengan do'anya orang khawas, para kekasih Allah, sehingga langsung dikabulkan oleh-Nya doa yang kita panjatkan. Penting untuk mengikuti dzikir berjama'ah ini untuk mencapai keberhasilan dalam berbagai hal.

  • Dzikir Kerejekian, Perlindungan dan Keselamatan NurSyifa' adalah dzikir berjama'ah yang sangat di tunggu2, karena hikmahnya yang besar, diadakan setiap Kamis malam Jum'at ba'da Maghrib, konteks Kerejekian disini mengandung aspek kesembuhan, kebahagiaan, kesejahteraan, yaitu kehidupan yang berlimpah rejeki, tenang tenteram dan selamat dunia akhirat.

  • Setiap hari Rabu diadakan Tahlilan Kecil untuk mendoakan pasien agar cepat sembuh, berhasil apa2 yang diinginkan dan di cita2kannya, mencapai keberhasilan, kesuksesan dalam berbagai hal, disegala bidang, meningkat iman taqwa dan ibadahnya kepada Allah.

  • Diadakan juga sholat Dhuha bersama setiap pagi untuk memperoleh dan melancarkan masuknya Rejeki dari Allah yang halal dan berkah dijalan yang di ridho'i Allah SWT.

  • Tafakur dialam terbuka ditempat yang tinggi seperti dipuncak gunung dan di lokasi2 wisata yang indah untuk mengagumi ciptaan Allah dan mencari keberadaan Allah, dikemas dalam bentuk Tirakatan Wisata NurSyifa' yang diadakan sebulan sekali. Hikmah tirakatan bisa dibaca di link ini : Menyerap Enerji Meteor Sejagat raya >>> atau Tirakatan Wisata di Puncak >>>

  • Berbagai kegiatan Bhakti Sosial diadakan sebagai refresing dan untuk bergembira bersama ratusan orang lainnya seperti di Monas, setiap Minggu pagi jam 06.00 melakukan senam aerobik bersama. atau untuk ber dharma bhakti membantu mengobati, menyembuhkan ratusan pasien yang berobat secara gratis di Monas setiap jam 07.00 pagi, bagi mereka yang ingin merasakan Terapi NurSyifa' yang luarbiasa, mereka yang menginginan hidup sehat.

  • Memang Terapi NurSyifa' tak ada duanya, tak ada yang menyamainya, berbagai hal yang Positip dan Baik dapat diperoleh dengan datang bergabung ke NurSyifa', mengikuti berbagai bimbingan dan diterapi, mempelajari berbagai program pelatihan, berbagai keilmuan yang luarbiasa manfaatnya berdasar dan menggunakan Teknologi Al Qur'an yang sangat canggih sebagai andalan untuk menjalani kehidupan dimasa depan yang bersinar gemilang dijalan Allah..

  • PENGOBATAN TERAPI NURSYIFA'Siapapun boleh ikutan bergabung untuk memperoleh jalan kehidupan yang lebih baik dan sejahtera ini ! Terima kasih bagi yang telah memutuskan untuk datang dan mereka yang telah bergabung di Terapi NurSyifa' ! Semoga Allah memberi jalan yang Terbaik bagi kita semua !


Baca selengkapnya »